Kondisi Jalan Utama Jorong Sungai Limau dan Lubuk Labu Memprihatinkan, Pemkab Dharmasraya Dinilai Abai

JNS, Dharmasraya | Jalan utama menuju Jorong Sungai Limau dan Jorong Lubuk Labu di Nagari Banai, Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, tidak ubahnya seperti jalan babi hutan di tengah rimba. Hingga saat ini, akses vital tersebut belum tersentuh pembangunan yang memadai, meski kondisinya sangat memprihatinkan.Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah titik jalan ke kedua jorong tersebut tertutup oleh tumbuhan liar yang tumbuh tinggi di badan jalan. Saat musim hujan, jalan ini berubah menjadi kubangan lumpur yang sulit dilalui.

Wali Nagari Banai, Irmandes, mengakui bahwa akses menuju Jorong Sungai Limau dan Lubuk Labu sangat buruk. “Jalan tersebut merupakan jalur utama bagi kedua jorong. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari kantor wali, dengan waktu tempuh mencapai tiga jam perjalanan,” ujar Irmandes kepada media, Selasa, 02 Januari 2025.

Berdasarkan data tahun 2023, Jorong Sungai Limau dihuni oleh 41 Kepala Keluarga (KK), sementara Jorong Lubuk Labu memiliki 42 KK. Meski jumlah penduduknya tidak besar, jalan tersebut menjadi satu-satunya akses warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, upaya pemerintah nagari untuk memperbaiki jalan ini terbentur kendala status jalan. “Karena statusnya sebagai jalan kabupaten, kami tidak bisa menggunakan dana desa untuk memperbaikinya. Keluhan terkait kondisi jalan sudah kami sampaikan ke berbagai pihak, tetapi hingga kini belum ada tanggapan atau tindakan nyata,” tegas Irmandes.

Visi-Misi Bupati Dipertanyakan

Kondisi jalan yang tidak tersentuh pembangunan ini menjadi sorotan, terutama terkait visi-misi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang selama dua periode pemerintahannya berkomitmen membangun dari wilayah pinggiran. Namun, janji tersebut tampaknya tidak berlaku untuk Jorong Lubuk Labu dan Sungai Limau, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

“Dua periode Bupati Sutan Riska menjabat, tapi pembangunan di daerah kami tidak terlihat. Kami merasa seperti warga yang dilupakan,” ungkap Dison seorang warga.

Ironisnya, kondisi ini berbanding terbalik dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di Kecamatan Sungai Rumbai. Ketimpangan ini menimbulkan kekecewaan warga yang merasa pemerintah daerah hanya fokus pada wilayah-wilayah tertentu.

Warga berharap Pemkab Dharmasraya segera memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan utama menuju Jorong Lubuk Labu dan Sungai Limau. “Kami hanya ingin akses jalan yang layak. Ini bukan soal mewah, tapi soal hak dasar sebagai warga negara,” tegas Dison.

“Dengan masa jabatan Bupati Sutan Riska yang hampir berakhir, kami warga Nagari Banai khususnya Lubuk Labu menyayangkan janji-janji membangun dari pinggiran hanya sekadar retorika, namun tidak diwujudkan dengan tindakan nyata,”pungkas Dison kecewa.

MY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *