PADANG | Di tengah keresahan insan olahraga Sumatera Barat akan menurunnya prestasi daerah dalam beberapa tahun terakhir, muncul satu nama yang kini jadi perbincangan hangat: Tommy Irawan Sandra. Tokoh muda yang dikenal sebagai pengusaha sekaligus pemerhati olahraga ini resmi menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua KONI Sumatera Barat periode 2025–2029.
Tommy bukan sekadar hadir sebagai calon biasa. Ia datang dengan visi, semangat, dan strategi yang jelas: mengembalikan kejayaan olahraga Ranah Minang, memulihkan martabat atlet, serta membangun manajemen KONI yang profesional dan transparan.
Latar Belakang: Olahraga Sumbar di Titik Persimpangan
Sumatera Barat adalah daerah yang kaya talenta. Dari cabang atletik, bela diri, sepak bola, hingga olahraga tradisional, bakat-bakat muda terus bermunculan. Namun sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Sumbar justru menurun di kancah nasional.
Tidak sedikit atlet andalan yang akhirnya pindah ke provinsi lain demi mendapat perhatian dan kesejahteraan lebih baik. Fenomena ini menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga Sumbar.
Melihat kondisi tersebut, Tommy merasa terpanggil. Ia menyebut keputusannya maju bukan karena ambisi pribadi, melainkan panggilan hati untuk memperbaiki keadaan.
“Saya ingin membawa olahraga Sumatera Barat lebih maju dan lebih baik ke depannya. Kita tidak boleh membiarkan atlet potensial kita pergi begitu saja. Mereka harus pulang dan dibina di tanah sendiri,” tegas Tommy.
Visi Besar: Prestasi dan Kesejahteraan Atlet
Bagi Tommy, olahraga bukan sekadar soal medali atau trofi, tapi juga tentang martabat dan kesejahteraan atlet. Ia percaya, atlet yang sejahtera akan lebih fokus pada latihan dan pertandingan, sehingga peluang mencetak prestasi jauh lebih besar.
Beberapa program yang ia gagas antara lain:
- Merekrut kembali atlet asal Sumbar yang kini membela daerah lain dengan memberikan jaminan fasilitas dan dukungan yang memadai.
- Membangun kompetisi lokal rutin seperti sport cup, yang dibiayai secara mandiri bersama sponsor swasta agar pembinaan tidak selalu bergantung pada dana pemerintah.
- Menguatkan pembinaan usia dini sehingga atlet muda tidak kehilangan arah dalam perjalanan kariernya.
- Mendorong kesejahteraan atlet melalui beasiswa, dukungan usaha, hingga pengembangan karier pasca pensiun.
“Selama ini, atlet seringkali hanya diperhatikan saat menjelang kompetisi besar. Setelah itu, mereka seakan dilupakan. Saya ingin mengubah paradigma itu,” ujar Tommy.
Kesiapan yang Matang
Meski panitia pemilihan Ketua KONI Sumbar belum merilis jadwal resmi, Tommy memastikan dirinya sudah menyiapkan semua persyaratan administratif, mulai dari SKCK, surat keterangan sehat, bebas narkoba, hingga dukungan dari KONI kabupaten/kota.
Syarat dukungan minimal 30 persen dari KONI daerah juga tengah ia perjuangkan dengan komunikasi yang sehat. Menurutnya, dukungan yang ia cari bukan sekadar formalitas, melainkan kesamaan visi untuk membangun olahraga Sumbar.
“Kami ingin semua yang mendukung benar-benar percaya bahwa perubahan ini mungkin. Dukungan harus lahir dari semangat yang sama untuk membangkitkan prestasi,” jelasnya.
Menjaga Olahraga dari Bayang-bayang Politik
Satu hal penting yang turut ditegaskan Tommy adalah komitmennya menjaga KONI dari campur tangan politik praktis. Ia sadar bahwa olahraga sering kali dijadikan panggung kepentingan, namun ia menolak hal itu terjadi lagi.
“Olahraga tidak boleh dijadikan alat politik. Kita boleh bekerja sama dengan pemerintah, tapi tujuan utama harus tetap prestasi dan kejayaan olahraga Sumbar,” katanya dengan lantang.
Meski begitu, Tommy tetap realistis. Ia mengakui, dukungan pemerintah tetap dibutuhkan, terutama dalam hal kebijakan dan anggaran. Karena itu, menurutnya, olahraga harus dikelola dengan transparansi sehingga kepercayaan publik dan pemerintah tetap terjaga.
Harapan Baru bagi Generasi Emas Sumbar
Tommy menutup keterangannya dengan nada optimistis. Ia percaya Sumatera Barat punya generasi emas di bidang olahraga, tinggal bagaimana KONI mampu memberi ruang, dukungan, dan manajemen yang tepat.
“Saya percaya, Sumbar punya banyak talenta emas. Dengan manajemen yang baik, kita bisa kembali berjaya di PON, bahkan mencetak atlet kelas dunia,” pungkasnya.
Figur yang Dekat dengan Akar Rumput
Tommy dikenal luas di kalangan komunitas olahraga, bukan hanya karena perannya sebagai pengusaha, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap pembinaan atlet di tingkat lokal. Ia kerap hadir di berbagai kegiatan olahraga, berdiskusi dengan pelatih, hingga mendengar langsung keluhan para atlet muda.
Pendekatan humanis inilah yang membuat namanya cepat mendapat simpati. Bagi banyak insan olahraga, Tommy bukan hanya calon Ketua KONI, tetapi juga simbol harapan baru.
Kesimpulan
Deklarasi kesiapan Tommy Irawan Sandra maju sebagai calon Ketua KONI Sumbar periode 2025–2029 membawa angin segar bagi dunia olahraga Ranah Minang. Dengan visi besar pada prestasi, pembinaan, dan kesejahteraan atlet, Tommy hadir bukan sekadar sebagai pemimpin, tetapi sebagai sahabat atlet.
Jika gagasan dan komitmennya bisa diwujudkan, Sumatera Barat berpeluang besar kembali menjadi lumbung prestasi olahraga nasional, bahkan mencetak kebanggaan di level internasional.
TIM RMO