Rektor UIN Imam Bonjol Apresiasi Kapolda Sumbar atas Pengawalan Aksi Mahasiswa yang Berjalan Damai

Berita73 Dilihat

Padang, Sumbar| Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, memberikan apresiasi tinggi kepada Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, beserta jajaran kepolisian yang dinilai berhasil menjaga situasi aman dan kondusif saat aksi penyampaian aspirasi mahasiswa di Kota Padang, Selasa 02 September 2025.

Menurut Prof. Martin, aksi unjuk rasa mahasiswa yang digelar pada Senin (1/9) di depan Gedung DPRD Sumbar berlangsung damai, tertib, serta penuh rasa tanggung jawab. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa iklim demokrasi di Sumbar berjalan dengan sehat, di mana mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa menimbulkan kegaduhan.

“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar, damai, dan kondusif. Kami bersyukur kegiatan demokratis ini dapat berlangsung dengan tertib dan penuh rasa tanggung jawab,” ujar Rektor UIN Imam Bonjol, Selasa (2/9).

Sinergi Kampus, Mahasiswa, dan Aparat Keamanan

Dalam pandangan Prof. Martin, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang terjalin baik antara aparat keamanan, mahasiswa, serta masyarakat. Kehadiran polisi di lapangan yang mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dinilai mampu mencegah potensi gesekan.

“Sinergi antara aparat keamanan, mahasiswa, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas di Sumatera Barat. Semoga kerja sama ini terus terjalin demi terciptanya suasana akademik yang sehat dan kehidupan bermasyarakat yang harmonis,” tambahnya.

Peran Kapolda Sumbar

Kapolda Sumbar Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa jajaran kepolisian selalu berkomitmen mengawal setiap penyampaian aspirasi masyarakat, termasuk aksi mahasiswa, agar dapat berjalan sesuai aturan dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

“Kami tidak pernah melarang mahasiswa atau masyarakat menyampaikan aspirasi. Itu hak demokratis yang dijamin undang-undang. Tugas kami adalah memastikan kegiatan itu berjalan aman, tertib, dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain,” tegas Kapolda.

Ia menambahkan, Polri berupaya hadir dengan pendekatan humanis, mendengar, serta memberi ruang dialog. Menurutnya, langkah tersebut terbukti ampuh menciptakan situasi kondusif tanpa perlu tindakan represif.

“Polri hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk mendampingi. Alhamdulillah kemarin adik-adik mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya dengan cara yang elegan dan bertanggung jawab,” lanjut Irjen Gatot.

Pendidikan Demokrasi yang Sehat

Rektor UIN Imam Bonjol menilai aksi damai mahasiswa ini sekaligus menjadi ruang belajar demokrasi. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata bagaimana menyampaikan aspirasi secara bertanggung jawab, sedangkan aparat dan masyarakat dapat melihat bahwa kebebasan berekspresi bisa berjalan tanpa kekerasan.

“Ini momentum pendidikan demokrasi. Mahasiswa belajar menyampaikan aspirasi, aparat belajar mendengar dan mengawal dengan humanis, sementara masyarakat menyaksikan bahwa demokrasi dapat berjalan elegan dan berkeadaban,” tuturnya.

Harapan ke Depan

Baik Rektor UIN Imam Bonjol maupun Kapolda Sumbar sepakat, sinergi yang sudah terjalin perlu terus dipelihara. Dunia akademik, aparat keamanan, serta masyarakat harus saling menguatkan agar Sumatera Barat tetap menjadi daerah yang aman, damai, dan kondusif.

“Kami ingin hubungan baik ini terus dipelihara. Kampus, aparat keamanan, dan masyarakat harus sama-sama membangun suasana yang kondusif. Dengan begitu, Sumatera Barat bisa terus berkembang dalam suasana harmonis,” pungkas Prof. Martin.

Kapolda Sumbar menambahkan, Polri akan selalu membuka ruang komunikasi dengan seluruh elemen, termasuk mahasiswa. “Kami percaya, dengan komunikasi yang baik, semua masalah bisa kita selesaikan dengan cara musyawarah. Itu semangat kebangsaan yang harus kita jaga bersama,” katanya.

Aksi Damai Jadi Teladan

Aksi penyampaian aspirasi mahasiswa yang berlangsung tanpa kericuhan ini mendapat sorotan positif dari berbagai pihak. Banyak kalangan menilai, apa yang terjadi di Padang dapat menjadi teladan nasional bahwa unjuk rasa tidak selalu identik dengan kerusuhan.

Atmosfer damai ini juga diyakini dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap aparat kepolisian, sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa di Sumbar mampu menjadi pelopor demokrasi yang sehat.

TIM RMO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *