Dharmasraya | Upaya media untuk mendapatkan informasi terkait kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dharmasraya menemui jalan buntu. Pada Rabu (8/1/2025), Kasubsi Administrasi Orientasi sekaligus Pelaksana Harian (Plh) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Rusja Hendra, menolak memberikan pernyataan kepada wartawan. Ia beralasan harus menghadiri pawai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Dharmasraya.Namun, informasi yang diperoleh dari Kepala Bidang Kominfo Dharmasraya, Misbah, menunjukkan pawai tersebut telah selesai digelar. Pawai yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan rute dari Jembatan Kabel menuju halaman Kantor Bupati Dharmasraya, sudah berakhir sebelum waktu wawancara berlangsung.
Ketika ditanya lebih lanjut, Rusja Hendra tetap menghindar tanpa memberikan penjelasan lain. Hal ini menimbulkan kekecewaan, terutama karena media berusaha mendapatkan informasi terkait isu penting, yakni kondisi overkapasitas di Lapas Dharmasraya.
Kondisi Lapas: Overkapasitas Membayangi Awal 2025
Meskipun pejabat terkait enggan memberikan keterangan, informasi dari salah satu staf pos penjaga mengungkap bahwa jumlah warga binaan di Lapas Kelas III Dharmasraya per 8 Januari 2025 mencapai 259 orang. Angka ini melampaui kapasitas ideal yang seharusnya lebih kecil, menandakan terjadinya overkapasitas.
Kepala Lapas Kelas III Dharmasraya, Hidayat, yang baru menjabat tiga bulan, juga belum memberikan tanggapan resmi terkait strategi menghadapi overkapasitas tersebut. Hal ini menambah tanda tanya tentang bagaimana pihak lapas akan meningkatkan pelayanan dan mengatasi persoalan yang kian mendesak ini.
Keterbukaan Informasi Pejabat Publik Dipertanyakan
Sikap Rusja Hendra menuai kritik tajam. Sebagai pejabat publik, keterbukaan informasi merupakan bagian dari tanggung jawabnya kepada masyarakat. Menghindari media dengan alasan yang tidak relevan dinilai mencederai prinsip transparansi.
Tugas seorang Kasubsi Administrasi dan Kamtib mencakup pelaporan tugas secara berkala, menyiapkan bahan laporan bulanan, hingga memastikan informasi lapas tersedia dengan baik. Namun, tindakan Rusja Hendra seolah menunjukkan kurangnya komitmen terhadap tanggung jawab tersebut.
Ke depan, masyarakat berharap pihak Lapas Dharmasraya lebih kooperatif dalam menyampaikan informasi melalui media sebagai mitra utama. Kondisi seperti overkapasitas di lapas adalah isu publik yang perlu ditangani dengan serius, termasuk melalui komunikasi yang terbuka dan solutif.