HUT Dharmasraya ke-21: Meriah dengan Tipe-X, Mengiringi Perpisahan Sutan Riska

JNS, Dharmasraya | Sebuah perayaan penuh emosi dan kenangan tercipta di Sport Center, Koto Padang, Jumat (3/1/2025). Hari itu, Kabupaten Dharmasraya tak hanya merayakan hari jadinya yang ke-21, tetapi juga menjadi momen mengharukan bagi Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang berada di ujung masa jabatannya setelah memimpin selama dua periode.

Kemegahan perayaan dimulai dengan pemecahan rekor dunia: 1.690 perempuan Dharmasraya memainkan talempong pacik secara serentak. Sebuah bukti nyata betapa kaya budaya lokal yang tetap lestari. Namun, siang itu bukan hanya tentang prestasi budaya, melainkan juga pesta rakyat yang memukau.

Tipe-X, Nostalgia, dan Euforia di Panggung Akhir.

Usai penampilan band lokal yang memanaskan suasana, panggung diambil alih oleh Tipe-X, grup band legendaris beraliran ska dan rock yang membawa nostalgia bagi generasi muda maupun tua. Dengan lagu-lagu andalan seperti Mawar Hitam, Genit, hingga Karena Cemburu, Tresno Riadi dan kawan-kawan sukses mengguncang arena. Penonton, mulai dari remaja hingga orang dewasa, larut dalam euforia, bernyanyi dan berdansa bersama.

Namun, momen paling emosional terjadi di penghujung acara. Tresno Riadi, sang vokalis, mempersembahkan lagu Selamat Jalan untuk Sutan Riska. Liriknya yang penuh makna seolah menjadi penghormatan terakhir bagi sang bupati, yang telah menjadi sosok pemimpin visioner selama dua periode terakhir.

Akhir Masa Jabatan, Awal Kenangan.

Sutan Riska, yang hadir bersama keluarga, tak bisa menyembunyikan emosinya. Senyumnya tetap tersungging, meski mata berbinar menahan haru. “Hari ini bukan hanya perayaan, tetapi juga ucapan terima kasih saya kepada masyarakat Dharmasraya. Dua periode adalah perjalanan panjang, dan saya bersyukur dapat mengakhiri masa jabatan ini dengan kebahagiaan bersama kalian semua,” ujarnya saat memberikan sambutan singkat di atas panggung.

Selama memimpin, Sutan Riska dikenal sebagai sosok inovatif yang membawa banyak perubahan signifikan bagi Dharmasraya. Pembangunan infrastruktur, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi menjadi warisan yang akan terus dikenang. Tidak heran jika sosoknya mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat.

Momen Tak Terlupakan.

Bagi masyarakat Dharmasraya, momen itu lebih dari sekadar hiburan. Itu adalah momen kebersamaan, perpisahan, dan penghormatan kepada seorang pemimpin yang telah mengabdi sepenuh hati. Saat lagu Selamat Jalan berkumandang, ribuan penonton melambaikan tangan, seolah mengucapkan terima kasih atas dedikasi Sutan Riska selama sepuluh tahun terakhir.

Malam berakhir dengan penuh kenangan, namun semangat yang ditinggalkan oleh Sutan Riska akan terus hidup dalam hati masyarakat Dharmasraya. Sebuah perpisahan yang mengukir sejarah, menyatukan budaya, musik, dan rasa syukur dalam satu perayaan yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *