PW SEMMI Sumbar Dukung Gerakan Berbahasa Baik dalam Konten di Minangkabau

Berita15 Dilihat

Padang | Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Sumatera Barat menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan berbahasa baik dalam setiap konten yang lahir dari ranah Minangkabau. Dukungan ini hadir di tengah maraknya fenomena penggunaan bahasa kasar, ujaran kebencian, hingga candaan berlebihan di ruang digital yang belakangan makin mengkhawatirkan, terutama di kalangan generasi muda.

Ketua Bidang Kominfo PW SEMMI Sumbar, Willy, menegaskan bahwa penggunaan bahasa yang santun dan beretika tidak hanya mencerminkan identitas Minangkabau yang berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, tetapi juga menjadi bagian dari upaya membangun literasi digital yang lebih bermartabat.

“Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, sepanjang 2024 lalu lebih dari 8.000 konten bermuatan ujaran kebencian ditemukan di Indonesia, dan sebagian besar beredar di media sosial. Fenomena ini tidak terkecuali juga terjadi di Sumatera Barat. Karena itu, SEMMI Sumbar merasa perlu mendorong generasi muda agar menjadikan bahasa sebagai sarana merawat persaudaraan, bukan memecah belah,” jelas Willy.

Ia menambahkan, di lingkungan sekitar masih banyak dijumpai anak muda yang dengan mudah melontarkan kata-kata kasar di ruang publik digital, entah melalui komentar di media sosial maupun dalam pembuatan konten. Padahal, Minangkabau memiliki tradisi tutur yang tinggi nilainya, mulai dari petatah-petitih, pantun adat, hingga pepatah bijak yang diwariskan nenek moyang.

“Berbahasa baik adalah cermin dari akhlak dan karakter. SEMMI Sumbar berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswa dan masyarakat agar lebih bijak dalam memilih kata, baik di ruang nyata maupun ruang digital,” ujarnya.

PW SEMMI Sumbar berharap gerakan ini mampu menginspirasi generasi muda Minangkabau untuk menjunjung tinggi nilai adat dan agama, sekaligus berkontribusi positif dalam membangun peradaban digital yang sehat dan bermanfaat. Dukungan nyata juga akan diwujudkan melalui kampanye literasi digital, pelatihan konten kreatif berbasis budaya, serta kolaborasi dengan berbagai komunitas pemuda di Sumatera Barat.

PW SEMMI Sumbar juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersama-sama menjaga ruang digital dari ujaran kebencian dan bahasa yang tidak pantas. Dengan begitu, Minangkabau bisa menjadi teladan dalam menghadirkan konten yang tidak hanya kreatif, tetapi juga beradab.

“Harapan kami, gerakan ini tidak berhenti di Sumatera Barat saja, tetapi bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menumbuhkan budaya komunikasi yang santun dan membangun,” tutup Willy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *