Wamenaker Datang Membawa Harapan ke Muaro Ambius Maaf yang Tulus, Bantuan yang Nyata untuk Warga Guguak Malalo

Berita10 Dilihat

JNS, TANAH DATAR | Siang itu, udara Muaro Ambius masih menyisakan aroma lumpur dan tanah basah. Di balik rumah-rumah yang runtuh dan pepohonan yang patah, warga perlahan berusaha bangkit. Di tengah suasana penuh keprihatinan itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor Dt. Rajo Basa, hadir menyapa satu per satu warga yang bertahan.Kunjungannya bukan sekadar agenda kerja. Ada tatapan prihatin yang ia bawa, juga pesan bahwa pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap duka yang melanda Nagari Guguak Malalo, Kabupaten Tanah Datar.

Di hadapan masyarakat, Afriansyah membuka percakapan dengan kalimat yang sederhana namun penuh makna: permohonan maaf. Ia menyadari, banyak warga menunggu kehadiran pejabat pusat sejak hari-hari pertama bencana terjadi.

Dengan suara tenang, ia menjelaskan bahwa padatnya agenda kenegaraan membuatnya baru bisa hadir. “Saya datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga membawa niat untuk bersilaturahmi dan menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa hadir lebih awal,” ucapnya, disambut anggukan warga yang mendengarkan dengan khidmat.

Selain empati, kunjungan ini juga membawa solusi nyata. Pemerintah pusat menurunkan dua unit alat berat lengkap beserta operator dan bahan bakar. Kehadiran alat ini diharapkan mampu mempercepat proses pembersihan material longsor dan membuka kembali akses yang sempat tertutup.

Tak hanya itu, perlengkapan pendukung seperti peralatan dapur dan mesin pemotong kayu (sinso) juga diserahkan. Bagi warga, bantuan tersebut ibarat energi baru untuk melanjutkan hari—bukan hanya untuk bertahan, tetapi mulai menata hidup.

Dalam kesempatan itu, Afriansyah mengingatkan bahwa bencana tidak sekadar menyisakan kerusakan fisik. Ada trauma, ada ketakutan, dan ada kehidupan yang harus dibangun kembali dengan lebih bijak terhadap alam.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Lereng, pepohonan, dan aliran air perlu dirawat agar risiko bencana serupa bisa diminimalkan. Menurutnya, pemulihan harus menyentuh dua hal: memperbaiki yang rusak sekaligus memperkuat kesadaran kolektif.

Kunjungan tersebut juga menghadirkan jajaran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Mereka bersama-sama menegaskan komitmen untuk saling bahu-membahu, memastikan proses rehabilitasi berjalan menyeluruh dan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Ketenagakerjaan. Kehadiran Wamenaker dianggap sebagai penyemangat moral, sekaligus bukti bahwa warga Muaro Ambius tidak sendirian menghadapi dampak bencana.

Di akhir kunjungannya, Afriansyah menegaskan bahwa pemulihan ekonomi warga menjadi prioritas. Pemerintah pusat akan terus mendorong agar aktivitas masyarakat perlahan kembali normal, dengan membuka peluang kerja dan mendukung usaha-usaha kecil yang terdampak.

Dan ketika rombongan perlahan meninggalkan lokasi, tersisa harapan baru: bahwa dari puing-puing bencana, kehidupan dapat ditata kembali—lebih kuat, lebih waspada, dan lebih peduli satu sama lain.

A. Rofiq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *