Padang Pariaman | Dalam suasana penuh kekeluargaan dan nuansa religius, Joe Aplinanda, Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Fraksi NasDem sekaligus Ketua Persatuan Kaum Piliang Kecamatan VII Koto, kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap nilai keagamaan dan adat Minangkabau.
Rabu malam (15/10/2025), Joe memimpin langsung wirid bulanan Kaum Piliang yang digelar di Korong Padang Sago Andah, Nagari Koto Dalam Selatan, Kecamatan VII Koto. Kegiatan ini dihadiri ratusan warga, mulai dari tokoh masyarakat, alim ulama, niniak mamak, bundo kanduang, hingga generasi muda dari berbagai korong di wilayah VII Koto.Seperti biasanya, wirid diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan tausiyah agama, dan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan serta kemajuan nagari.
Namun lebih dari sekadar rutinitas keagamaan, acara ini telah menjelma menjadi wadah silaturahmi dan kebersamaan bagi kaum Piliang — tempat menyatukan nilai-nilai adat, iman, dan semangat gotong royong yang mulai luntur di era modern.
Menjaga Iman, Menghidupkan Adat
Dalam sambutannya, Joe Aplinanda menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara agama dan adat, dua hal yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat Minangkabau.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya memperdalam nilai-nilai agama, tetapi juga menjaga kebersamaan dan memperkuat persatuan di antara sesama. Kaum Piliang harus menjadi contoh dalam menjaga adat dan budaya Minangkabau,”
ujar Joe di hadapan jamaah wirid.
Ia juga menyoroti peran generasi muda sebagai penerus nilai-nilai luhur di nagari.
Joe mengajak mereka untuk aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, serta menjadikan nagari sebagai tempat mengabdi, bukan sekadar tempat pulang.
“Kita ingin anak-anak muda Kaum Piliang tetap berakar, tidak kehilangan jati diri. Mereka harus ikut dalam kegiatan kaum, surau, dan adat — karena di situlah nilai kebersamaan tumbuh,” tambahnya.
Apresiasi Warga dan Tokoh Nagari
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir, Dt. Rajo Bungsu, memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi Joe Aplinanda dalam menjaga kebersamaan antar kaum.
“Kami bangga punya pemimpin yang dekat dengan warga. Kegiatan seperti ini mempererat hubungan antar generasi dan menghidupkan tradisi baik yang sempat memudar,”
ujarnya.
Menurutnya, figur seperti Joe sangat dibutuhkan di tingkat nagari — bukan hanya sebagai politisi, tapi juga sebagai penggerak sosial dan budaya yang memahami denyut kehidupan masyarakat.
Simbol Persatuan dan Rasa Syukur
Kegiatan wirid bulanan ditutup dengan makan bajamba, sebuah tradisi Minangkabau yang sarat makna kebersamaan. Para peserta duduk bersila, berbagi hidangan di atas dulang, sembari berbincang santai membicarakan persoalan kampung dan rencana kegiatan berikutnya.
Suasana malam itu terasa hangat dan akrab, menggambarkan bahwa kekuatan sebuah komunitas bukan semata pada struktur organisasi, melainkan pada ikatan hati dan nilai bersama yang terus dijaga.
Wirid bulanan kaum Piliang kini bukan hanya agenda rutin, tapi telah menjadi simbol persatuan dan kepedulian sosial yang mengakar di tengah masyarakat VII Koto.
Catatan Redaksi:
Kegiatan wirid bulanan Kaum Piliang yang dipimpin Joe Aplinanda ini menjadi contoh nyata bagaimana tokoh lokal mampu menggabungkan nilai keagamaan, adat, dan kepemimpinan sosial.
Di tengah arus modernisasi yang sering mengikis tradisi, langkah seperti ini layak menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menjaga identitas dan harmoni sosial berbasis nilai-nilai lokal.
Jeff