PADANG PARIAMAN | Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan seluruh sekolah dari tingkat dasar hingga menengah untuk diliburkan sementara. Kebijakan ini menyusul cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir dan longsor di beberapa nagari, sehingga keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama.
JKA menegaskan, libur sekolah bersifat antisipatif dan berlaku sampai kondisi aman sepenuhnya. Ia meminta dinas pendidikan dan seluruh tenaga pendidik memastikan tidak ada kegiatan belajar mengajar yang tetap berlangsung di tengah risiko bencana.
Selain itu, Bupati JKA menghimbau agar orang tua ikut mengawasi anak-anak selama di rumah, mengingat sejumlah titik rawan banjir berada di dekat aliran sungai dan kawasan perbukitan. Kesadaran keluarga sangat menentukan keselamatan siswa selama situasi darurat.
Dalam instruksinya, JKA menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, camat, wali nagari, dan relawan. Tim gabungan di lapangan diharapkan dapat memantau situasi, melakukan evakuasi bila diperlukan, serta menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Pihak Dinas Pendidikan pun langsung menindaklanjuti arahan Bupati dengan menyampaikan informasi libur sekolah ke seluruh kepala sekolah. Media sosial dan grup komunikasi sekolah menjadi sarana utama untuk memastikan seluruh siswa dan orang tua mendapatkan pemberitahuan secara cepat.
Beberapa wilayah yang terdampak banjir dan longsor termasuk Nagari Sungai Limau, Ulakan, dan Batang Anai. Di lokasi-lokasi tersebut, air menggenang di jalan dan rumah penduduk, sementara tanah longsor menutupi sebagian akses jalan nagari, sehingga mobilitas masyarakat sangat terbatas.
JKA menyatakan, pemerintah daerah terus memantau intensitas hujan dan potensi bencana susulan. Ia meminta masyarakat tetap tenang, tidak panik, namun selalu waspada terhadap perkembangan cuaca ekstrem.
Selain menjaga keselamatan siswa, langkah ini juga diharapkan mengurangi risiko kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat banjir dan lumpur. Bupati menekankan, keputusan libur sekolah bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari perlindungan anak-anak sebagai aset daerah.
Orang tua diimbau untuk tidak membiarkan anak-anak bermain di dekat sungai, drainase, maupun tebing yang rawan longsor. Aktivitas di rumah seperti belajar mandiri, membaca, atau kegiatan kreatif menjadi alternatif agar anak tetap produktif tanpa meninggalkan keselamatan.
Beberapa kepala sekolah menyambut positif arahan JKA. Mereka menilai kebijakan ini tepat dan proaktif, karena langsung mengutamakan keselamatan siswa, guru, dan staf sekolah tanpa menunggu bencana besar terjadi.
Tim BPBD Padang Pariaman juga dilibatkan untuk melakukan pemantauan harian. Tim ini meninjau titik-titik rawan, memetakan wilayah terdampak, dan memastikan jalur evakuasi tetap aman. Selain itu, posko darurat didirikan untuk memudahkan koordinasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat.
JKA menambahkan, kebijakan libur sekolah ini bersifat fleksibel dan akan dievaluasi secara berkala. Jika situasi sudah aman, sekolah akan kembali dibuka dengan prosedur pengamanan tambahan untuk mencegah risiko baru.
Selain itu, masyarakat diminta melaporkan setiap indikasi bahaya melalui hotline BPBD, sehingga pemerintah dapat merespons dengan cepat. Bupati menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan warga, terutama anak-anak, adalah tanggung jawab bersama.
Langkah cepat Bupati JKA ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi orang tua. Mereka menilai keputusan ini menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan peduli terhadap keselamatan generasi muda Padang Pariaman.
Catatan Redaksi: Keputusan Bupati John Kenedy Azis untuk meliburkan sekolah sementara merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko bencana dan perlindungan anak. Warga diimbau tetap waspada, mengikuti arahan pemerintah, serta menjaga anak-anak agar tetap aman selama cuaca ekstrem berlangsung.
TIM RMO






