Parit Malintang, Jurnalisnusantarasatu.com |
Sore itu, Rabu (5/11/2025), Sekretariat KONI Padang Pariaman tampak lebih hidup dari biasanya. Di antara tumpukan berkas dan suasana penutupan masa pendaftaran, langkah tenang Asmadi memecah riuh percakapan. Sosok yang pernah menahkodai KONI Padang Pariaman pada periode 2004–2008 itu datang bukan sekadar nostalgia — tapi membawa semangat baru untuk kembali membangun olahraga daerah yang pernah ia besarkan.
Disambut oleh Plt Ketua KONI Zahirman, jajaran pengurus, serta panitia penjaringan dan penyaringan (SC), kedatangan Asmadi menjadi perhatian banyak pihak. Beberapa pengurus cabang olahraga, seperti tenis meja dan taekwondo, ikut hadir. Di antara mereka, terselip aura harapan: bahwa pengalaman masa lalu bisa berpadu dengan energi baru menuju era pembinaan olahraga yang lebih profesional.
Meski tiba menjelang batas waktu penutupan, berkas pencalonan Asmadi tetap diterima.
“Proses administrasinya sudah dimulai sebelumnya, jadi kami terima dengan lengkap,” ujar salah satu anggota SC.
Asmadi menegaskan bahwa keputusannya untuk maju kembali bukan sekadar keinginan pribadi, melainkan dorongan untuk melanjutkan pengabdian di dunia olahraga yang selama ini membesarkannya.
“Saya datang bukan untuk mengulang masa lalu, tapi untuk memperbaiki sistem dan membuka ruang regenerasi. Kita ingin KONI Padang Pariaman lebih terbuka, transparan, dan berorientasi prestasi,” ujarnya mantap.
Asmadi juga memastikan seluruh persyaratan telah dipenuhi, termasuk surat dukungan dari berbagai cabang olahraga.
“Kami ingin semua berjalan sesuai mekanisme. Olahraga itu soal fair play, dan kami memulai langkah ini dengan prinsip yang sama,” tambahnya.
Pendaftaran Asmadi menjadi penanda bahwa kontestasi menuju kursi Ketua Umum KONI Padang Pariaman 2025–2029 tak sekadar adu popularitas, tapi juga pertarungan gagasan. Dengan pengalaman dan jejaring yang dimilikinya, ia dinilai mampu membawa wajah baru dalam pembinaan prestasi atlet di daerah ini.
Jika terpilih, Asmadi berjanji untuk menjadikan KONI sebagai rumah bersama bagi seluruh insan olahraga — tempat di mana prestasi tumbuh dari kerja keras, bukan dari kepentingan sesaat.
TIM
